Ketentuan Waktu Kerja dan Sistem Pengupahan Menurut UU No. 13 Tahun 2003

Waktu Kerja dan Sistem Upah


HantuInfo - Setiap Pekerjaan yang kamu lakukan,khususnya yang karyawan baik dari bawahan maupun atasan. Memiliki batas waktu dalam bekerja dengan alasan fisiknya sudah tidak mendukung lagi ataupun mental. Para pekerja membutuhkan istirahat juga. Selama waktu bekerja tsb, sistem upah berjalan sesuai kewajiban yang dilakukan tenaga kerja di setiap perusahaan. Setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri, namun bukan berarti harus semena-mena. Hal inipun disesuaikan oleh pemerintah dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketentuan waktu kerja dan sistem pengupahan.



Waktu Kerja



Sistem Upah

Pasal 77 Ayat (2), waktu kerja meliputi:
   
 a. 7 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6      hari kerja dalam 1 minggu atau
      b.    8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5      hari kerja dalam 1 minggu.
Pasal 88 Ayat (3) Kebijakan pengupahan yang melindungi
pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) meliputi:
a.     Upah minimum
b.    Upah kerja lembur
c.     Upah tidak masuk kerja karena berhalangan
d.    Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar perkerjaanya
e.    Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya
f.      Bentuk dan cara pembayaran upah
g.     Denda dan potongan upah
h.    Hal-hal yang dapat diperhitungkan
     dengan upah
i.       Struktur dan skala pengupahan yang proposional
j.      Upah untuk pembayaran pesangon
k.     Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Pasal 78
Ayat (1) pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh melebihi batas waktu kerja sebagaimana harus memenuhi syarat:
      a. Ada persetujuan pekerja/buruh yang               bersangkutan
      b.Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan     paling banyak tiga jam dalam satu hari dan
          14 jam dalam satu minggu.
Ayat (2) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat satu wajib
membayar upah kerja lembur.
Pasal 89
(1) Upah minimun sebagaimana dimaksud dalam pasal 88 ayat 3 huruf a
dapa terdiri atas
       a. Upah minimum berdasarkan wilayah                 provinsi atau kabupaten/kota.
           b.   Upah minimum berdasarkan sektor pada           wilayah provinsi atau kabupaten kota.
Pasal 79
Pasal 79
Ayat (1) Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh.
Ayat (2) waktu istirahat dan cuti sebagimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:

  a. Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja selama empat jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja
b.      Istirahat mingguan satu hari untuk enam hari kerja dalam satu minggu atau dua hari untuk lima hari kerja dalam satu minggu

Pasal 94
Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok
dan tunjangan tetap maka besaran upah pokok sedikit-dikitnya 75% dari jumlah
upah pokok dan tunjangan tetap.


Semoga membantu:D













































Share this

1 Response to "Ketentuan Waktu Kerja dan Sistem Pengupahan Menurut UU No. 13 Tahun 2003"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...